Dampak adanya PLTU Batang yang direncanakan memproduksi 2 kali 1000 mega watt mulai tampak dirasakan manfaatnya bagi masyarakat sekitar terutama di Desa Bakalan Ujung Negoro, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang.
Proyek yang sempat mundur dari jadwal dari perencanaan itu kini sudah mulai bisa dirasakan dampak positif secara ekonomi.
Menurut tokoh muda Kabupaten Batang Ismail Marzuki mengatakan, dahulu sebelum adanya PLTU warga sekitar Ujung Negoro adalah masyarakat petani dan nelayan namun kini banyak yang berwirausaha.
"Hal ini menjadi salah satu tolak ukur bahwa warga sekitar PLTU mulai ada kenaikan ekonomi di banding sebelum ada PLTU," kata Bang Mail panggilan akrabnya saat ditemui di rumahnya Desa Wates Alit, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (27/07/2023).
Lebih lanjut, Ismail mengungkapkan, hadirnya PLTU tentunya membawa banyak perubahan positif bagi masyarakat Batang khususnya warga ujung Negoro, mulai dari banyaknya lapangan pekerjaan hingga sewa kamar kos atau kontrak rumah bahkan sampai keperluan rumah tangga.
"Saya melihat kini Desa Bakalan Ujung Negoro terus berbenah ke arah peningkatan ekonomi yang lebih baik di banding 10 tahun yang lalu atau sebelum adanya PLTU Batang ini," ungkap Ismail Marzuki.
Sebagai warga asli Kabupaten batang dirinya ikut merasa senang atas peningkatan ekonomi masyarakat yang berada di wilayah sekitar PLTU.
"Kabupaten Batang dari periode ke periode pemerintahan terus menunjukkan kemajuan dan peningkatannya hal ini tentunya tidak lepas dari kerja pemerintah daerah yang terus berinovasi dan menjaga stabilitas sosial," bebernya.
Ismail Marzuki merasa beruntung sebagai warga Batang dengan adanya perubahan - perubahan yang bisa dilihat sekarang di banding 10 tahun yang lalu.